Asal Muasal Penghuni Pulau Lombok Jaman Pra Sejarah




Banyak peristiwa- peristiwa penting yang terjadidi masa lalu hingga hari ini,akan tetapi sebagian besar  peristiwa-peristiwa tersebuttidak dicatat atau ditulis. Pada masa tersebut mungkinorang belum mengenal huruf atau budaya baca-tulissehingga tidak ada keterangan-keterangan yangditinggalkan secara tertulis.

Sumber-sumber yang menjadi informasiadalah penemuan benda-benda arkeologis seperti penemuantengkorak, tulang-belulang manusia purba, alat-alat dan senjatasederhana serta jejak jejak yang ditinggalkan pada lingkungan alam(geologis). Masa itu disebut dengan zaman prasejarah. Sedangkanmasa setelah manusia mengenal tulisan sehingga berbagai peristiwa dapat tercatat, disebut sebagai zaman sejarah. Kehidupan nenek moyang Gumi Sasak pada zaman prasejarah sangat menarik untuk dipelajari serta memiliki ciri khas yang berbeda dengan suku-suku lainnya di Indonesia.

Kekhasantersebut dapat dilihat dari struktur dan model budaya yang kini berkembang. Berbagai penemuan-penemuan yang diperoleh olehmasyarakat belum mendapatkan jawaban karena memang belum dilakukannya penelitian dengan menggunakan teknologi tingkat tinggi seperti radioisotop.

Sampai saat ini, sumber informasi yang dapat dijadikansebagai kajian tentang perjalanan orang-orang Sasak sejak eksisnyadi pulau Lombok adalah melalui cerita-cerita rakyat, babad lontar,
barang-barang peninggalan masa lalu, dan hasil penemuan artefak/bukti arkeologis lainnya.

Sementara cerita-cerita rakyat dan babad lontar ini secara keilmuan belum bisa dijadikan sebagai acuanilmiah untuk mengetahui tentang kebenaran sebuah peristiwa dalamsejarah.Penemuan-penemuan di Gunung Piring, desa Truwai kecamatan Pujut,. Lombok Selatan oleh Proyek Penggalian dan Penelitian Purbakala Jakarta pada tahun 1976 sedikit banyak memberikan gambaran tentang tata-cara hidup serta sumber bahan makanan masyarakat suku Sasak masa larnpau.

Adapun penemuan-penemuan tersebut berupa periuk utuh,kereweng, kerangka manusia,. sisa kulit kerang, arang, fragmenlogam dan binatang. Selain penemuan arkeologis tersebut, jugaditemukan arca Budha Awalokiteswara, nekara dan batu nisan yang berhuruf China dan Arab. Penemuan-penemuan tersebut memberi sinyalemen bahwa masyarakat suku Sasak masa lampau telah menjalin hubungan yang intens dengan dunia luar.

Dari penemuan benda-benda purbakala di Lombok Selatan dapat disimpulkan bahwakira-kira pada akhir zaman perunggu, pulau Lombok bagian selatantelah dihuni oleh.sekelompok manusia yang sama kebudayaannyadengan penduduk di Gua Tabon Vietnam Selatan, penduduk di PulauPallawan-Filipina, penduduk di Gilimanuk Bali, dan penduduk diMalielo-Sumba.

Menurut Drs. M. M. Sukarto dan Prof. Solheim,guru besar di Universitas Hawai, kebudayaan di Gunung Piring itutermasuk ke dalam Shan Huyn Kalanny Tradition. Umum diketahui bahwa manusia purba di Indonesia merupakan jenis homo sapiens.Terdapat dua ras homo sapiens di Indonesia, yaitu ras Mongoloid danras Austromelanesoid. Adapun penyebaran kedua ras tersebut:

1.Ras Mongoloid, khusus sub ras Melayu-Indonesia, tersebar disebagain besar wilayah Indonesia terutama Indonesia yangterletak di bagian barat dan selatan antara lain Sumatera, Jawa,Bali, dan Lombok.

2.Ras Austromelanesoid, tersebar di wilayah Indonesia bagiantimur terutama Irian Jaya dan pulau-pulau sekitamya.

Nenek moyang suku bangsa Indonesia menyusuri lembah-lembah sungai di Vietnam dan Thailand sampai di SemenanjungMalaya. Kemudian dengan menggunakan perahu bercadik merekadatang ke nusantara, mendarat di Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat,Bali, Nusa Tenggara termasuk Lombok sampai ke Flores danSulawesi Selatan.Berdasarkan penjelasan di atas, maka penghuni suku di pulau Lombok berasal dari Asia Tenggara. Adapun kemudian penduduk  pendatang nusantara berasal dari Bali, Sulawesi Selatan, Jawa,Kalimantan, Sumatera, Maluku dan Nusa Tenggara Timur. (kuliahsejarah)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama