Upacara Tradisi Pembaretan Prajurit Infanteri Rindam IM




Aceh Besar - Sebanyak 106 Bintara mengikuti upacara tradisi Pembaretan Pendidikan Kejuruan Bintara Infanteri (Dikjurbaif) Abituren Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) TNI AD Tahun Anggaran 2018 (OV), yang diselenggarakan di Pantai Ujong Batee Aceh Besar, Jumat (31/05/2019).

Turut hadir dalam upacara tradisi pembaretan tersebut Wadanrindam IM (Kolonel Inf Bram Abilowo), Distribusi A Rindam IM, tamu undangan serta para orang tua dan keluarga siswa.

Dalam pelaksanaan Upacara tradisi pembaretan tersebut Danrindam IM (Kolonel Inf Dwi Endrosasongko S. Sos) bertindak sebagai Inspektur Upacara, sementara yang bertindak sebagai Komandan Upacara adalah Dandodiklatpur Rindam IM (Letkol Inf Mustofa Akbar M, SE. M.I. Pol).

Upacara tradisi pembaretan tersebut berlangsung dengan tertib dan khidmat, pada kesempatan tersebut Danrindam IM juga membacakan amanat Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Danpussenif) Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso. Dalam amanatnya tersebut, Danpussenif mengatakan," Semboyan Yuddhawastu Pramukha memiliki arti sebagai pelaksana pertempuran terdepan dan menjadi penentu kemenangan dalam pertempuran di darat. Oleh karena itu dengan disahkannya penggunaan baret Infanteri ini, menuntut para prajurit sekalian untuk senantiasa meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan fisik dengan didukung semangat juang, jiwa korsa serta kebanggaan yang tinggi terhadap kecabangan Infanteri sebagai bekal pengabdian kepada Bangsa dan Negara tercinta".

Setelah membacakan amanat Danpussenif, Danrindam IM mengatakan kepada Bintara yang baru dilantik menjadi prajurit Infanteri bahwa Baret Infanteri adalah lambang kehormatan Prajurit Infanteri tertinggi yang merupakan Queen Of The Battle.

“Prajurit Infanteri memiliki kemampuan untuk bergerak di setiap bentuk medan pertempuran baik di hutan, gunung, laut, sungai dan pantai dimana kemampuan tersebut tidak dimiliki oleh prajurit diluar kecabangan Infanteri. Oleh karena itu berbanggalah kalian menjadi Prajurit Infanteri,” ujarnya.  ***

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama